Begini Rasanya Jadi Penumpang Mobil Hidrogen Toyota Mirai

Posted on

Toyota Indonesia memberikan kesempatan untuk merasakan langsung produk mobil hidrogen pertamanya, Toyota Mirai sebagai bagian dari perhelatan ‘Beyond Zero: Mobilitas untuk Netralitas Karbon’ di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025, JIExpo Kemayoran, Jakarta.

(FCEV) ini pertama kali diluncurkan secara global pada 2020 dan sempat dipamerkan pada GJAW 2024 lalu.

Secara tampilan, mobil tidak jauh berbeda dengan sedan pada umumnya. Tapi Mirai dibangun khusus di atas platform Toyota New Global Architecture (TNGA) dengan sasis ukuran GA-L. Panjangnya 4.975 mm, lebar 1.885 mm, tinggi 1.470 mm, dan jarak sumbu roda 3.060 mm.

Masuk ke bagian dalamnya, nuansa mobil benar-benar tidak jauh berbeda dari sedan mewah kekinian yang mana cukup rapih namun fitur-fiturnya begitu fungsional. Nuansa mobil pun terasa sporty dengan ruang lega seiring dimensi yang besar.

Bedanya, terdapat gundukkan atau tunnel yang tinggi di kursi penumpang bagian tengah. Sebab, bagian tersebut merupakan jalur pipa hidrogen agar menghasilkan tenaga listrik yang pada akhirnya bisa menggerakkan mobil.

Saat Mirai bergerak, pengalaman semakin terasa istimewa. Akselerasi yang mulus dan responsif tanpa getaran mesin menciptakan pengalaman berkendara yang sangat tenang.

Bagi penumpang, ini berarti perjalanan yang lebih nyaman, tanpa gangguan suara mesin atau getaran yang biasanya ditemui pada kendaraan berbahan bakar konvensional.

Bahkan saat melaju di jalanan berliku, Mirai tetap memberikan kestabilan membuat tubuh penumpang tak terasa terlempar-lempar. Suspensi yang lembut meredam guncangan juga memberikan rasa aman dan nyaman bagi penumpang.

Diketahui, mobil berpenggerak roda belakang ini mampu menghasilkan tenaga hingga 128 kW atau sekitar 174 Tk.

Kendaraan berbahan bakar hidrogen, yang bereaksi dengan oksiden sehingga di dalam fuel akan menghasilkan listrik untuk memutar motor listrik hingga pada akhirnya menggerakkan mobil.

Untuk kapasitas atau tangki-nya, sebesar 5,6 kilo yang kalau diisi secara penuh memunginkan Mirai menempuh jarak sejauh 850 kilometer (km).

Kendaraan secara periodikal mengeluarkan air dari proses elektrolisis demi menghasilkan listrik. Tapi bila ada keperluan tertentu, ada fitur H2O yang tertera di samping setir kemudi untuk mengeluarkan air secara manual.

Secara keseluruhan, menjadi penumpang di Mirai tidak berbeda dari mobil pada umumnya. Namun apabila berbicara kebisingan dan respon tenaga, jauh lebih baik atau seperti mobil listrik berbasis baterai (BEV).