Senyum Bahagia Suni Williams: Astronot NASA yang Akhirnya Kembali ke Bumi

Posted on


TALLAHASSEE,

Adegan menarik pun terjadi saat kapsul luar angkasa dari SpaceX yang membawa awak pesawat NASA mendarat di perairan pesisir Florida, AS, pada hari Selasa tanggal 18 Maret 2025.

Kawanan lumba-lumba berkeliaran mengitarai kapal itu yang terletak di permukaan lautan.

Akan tetapi, momennya yang lebih berkesan adalah saat astronot NASA Suni Williams serta tiga anggota tim lainnya terlihat tersenyum karena dapat kembali menginjak tanah air di Bumi.

Kejadian itu terlihat saat sebuah kapal penyelamat meraup kapsul tersebut dari dalam air, sang awak luar angkasa tersenyum lebar sambil mengayun-ayunkan tangan sewaktu mereka diberi bantuan untuk meninggalkan palung.

Kapsul SpaceX itu mengangkut astronot NASA Butch Wilmore dan Suni Williams, serta dua anggota tim lainnya yaitu astronot Nick Hague dan kosmonot Aleksandr Gorbunov.

“Performanya luar biasa,” ujar Steve Stich, pemimpin Program Astronaut Komersial NASA, pada sebuah konferensi pers tersebut, seperti dilaporkan oleh

BBC

.

Ini menandai akhir dari misi yang semestinya berdurasi delapan hari saja. Seharusnya tugas ini dijalankan oleh Butch Wilmore dan Suni Williams.

Akan tetapi, tugas tersebut perlu diperpanjang dengan signifikan setelah pesawat ruang angkasa yang dipakai Butch dan Suni menuju Stasiun Luar Angkasa Internasional menghadapi kendala teknis.

“Gembira sekali kru nomor 9 akhirnya dapat pulang, mendarat dengan cantik,” ujar Joel Montalbano, wakil manajer asosiasi, Ditjen Missi Operasi Antar Bumi NASA.

Sambil memberi ucapan terima kasih kepada para astronot karena kekuatan mental dan kemampuan adaptasi mereka, dia menyebut SpaceX sebagai “partner luar biasa”.

Waktu yang dibutuhkan untuk pergi pulang adalah 17 jam.

Selanjutnya, para astronot dinaikikan menggunakan tandu, yang menjadi prosedur baku usai berada cukup lama dalam kondisi tanpa adanya gravitasi.

Mereka akan dicek oleh dokter, lalu nantinya diizinkan bertemu lagi dengan keluarganya.

“Yang paling penting adalah bertemu dengan saudara, teman, dan orang-orang yang diharapkan dapat merayakan Natal bersama,” ujar Helen Sharman, astronot asal Britania Raya pertama kali.

Kisah Butch dan Suni dimulai pada Juni 2024. Mereka mengambil bagian dalam uji terbang berawak pertama pesawat ruang angkasa Starliner, yang dikembangkan oleh perusahaan kedirgantaraan Boeing.

Akan tetapi, kapsul itu menemui sejumlah kendala teknis saat menuju stasiun ruang angkasa, sehingga dinilai terlalu berbahaya untuk digunakan membangunkan awak pesawat ulang-alik tersebut.

Starliner berhasil mendarat di Bumi tanpa penumpang pada awal September, namun pasangan itu memerlukan pesawat baru untuk perjalanan pulang mereka.

Akibatnya, NASA menetapkan penerbangan terjadwal selanjutnya yaitu kapsul SpaceX yang akan sampai di ISS di akhir bulan September.

Kapsul itu menerbangkan dua astronot saja, bukannya empat, yang berarti ada ruang tersisa untuk kedua kursi milik Butch dan Suni saat kembali.

Hanya ada satu halangan yaitu terdapat rencana misi selama enam bulan, sehingga durasi kediaman para astronot di ruang angkasa menjadi lebih lama dari biasanya.

Teman sejawat NASA itu merasakan perjalanan ruang angkasa yang berlangsung lebih lama daripada yang diperkirakan.

Mereka menjalankan berbagai macam percobaan di dalam lab orbit mereka serta selama misi antariksa, sementara Suni mencetak rekornya menjadi wanita yang telah menghabiskan durasi terlama di luar stasiun ruang angkasa.

Pada Hari Natal, tim memakai topi Santa dan tanduk rusa, menyampaikan pesan penuh semangat untuk perayaan Natal yang tadinya direncanakan dirayakan di rumah.

Meski para astronot diceritakan sebagai “tersesat”, namun sebenarnya mereka tak pernah sungguh-sungguh tersesat.

Sepanjang perjalanan mereka, selalu ada kapal antariksa terhubung dengan stasiun luar angkasa sebagai sarana evakuasi bagi mereka dan semua orang di dalamnya bila sewaktu-waktu menghadapi situasi darurat.

Para astronot saat ini sudah kembali ke Bumi dan sebentar lagi akan diantarkan ke Pusat Ruang Angkasa Johnson di Houston, Texas, guna dilakukan pemeriksaan oleh tim dokter.